Monday, 4 March 2013

ANGIN SURGA MAS. RUPANYA BANGSA KITA MUDAH DI TIPU

TEMPO.CO, Jakarta-Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan akan melacak aliran dana mencurigakan yang melibatkan PT Golden Traders Indonesia (GTI) Syariah. "Kami akan menelusuri aliran dana orang atau perusahaan yang diduga melarikan uang nasabahnya," kata Wakil Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Agus Santoso ketika dihubungi Tempo.


Sejak beberapa bulan yang lalu, ratusan nasabah GTIS mengaku sudah tidak menerima hasil investasi dari perusahaan asal Malaysia tersebut. Kedua petinggi perusahaan yaitu Presiden Direktur Golden Traders Indonesia Syariah, Michael Ong serta Edward Soong yang menjabat sebagai Direktur, sejak pekan lalu menghilang dari Jakarta.


Menurut Ketua Bidang Perekonomian Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Amidhan, kedua direktur itu telah membawa kabur uang sejumlah Rp 14 miliar. Sebanyak Rp 10 miliar di antaranya, dibagikan ke sembilan orang. Adapun nama penerima dana masih dalam penyelidikan.


Agar konsumen tak panik, Amidhan mengatakan pemegang saham GTIS hari ini akan menggelar rapat untuk memilih direksi baru. Rapat dilakukan setelah manajemen perusahaan bertemu dengan komisaris GTIS di Malaysia yaitu Datuk Zahari bin Sulaiman. "Datuk Zahari telah menon-aktifkan Michael Ong dan Edward Soong," kata Amidhan.


Setelah rapat usai, rekening perusahaan yang sempat dibekukan oleh bank diharapkan bisa segera dibuka kembali. Dana itu, menurut Amidhan, akan digunakan untuk membayar imbal hasil yang ditagih oleh konsumen. "Dengan begitu, PT GTIS bisa berjalan kembali," katanya.


Majelis Ulama Indonesia tercatat sebagai Dewan Pengawas Syariah GTI. Pengawas dari MUI adalah Sekretaris Jenderal Ichwan Sam dan Ketua Bidang Fatwa KH Ma’ruf Amin. Sebagai penasihat, menurut Amidhan, PT Golden Traders Indonesia Syariah memberikan keuntungan saham sebesar 10 persen yang diterima oleh Yayasan Dana Dakwah Pembangunan, yang bernaung dibawah MUI.


Selain Ma'ruf Amin, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie tercatat pula sebagai dewan pengawas syariah. Dalam laman GTI Syariah di Banjar Baru, terpampang testimoni Marzuki dan Ma'ruf soal bisnis perusahaan investasi emas tersebut.


Marzuki memastikan tak terlibat dalam Golden Traders. Ia menegaskan hanya beberapa kali bertemu dengan manajemen perusahaan. Pertemuan itu pun tak ada kaitannya dengan keikutsertaan dia, namun murni sebagai ajang silaturahmi. Sedangkan Ma'ruf menolak dikonfirmasi. Ia mengaku sedang menjalankan ibadah umroh