Thursday, 7 March 2013

Mengapa Ada Orang Berjerawat dan Ada yang Tidak

Oleh Jeanna Bryner, Managing Editor LiveScience | LiveScience.com

Para remaja boleh lega sedikit. Bakteri jerawat tidak semuanya jahat.

Penelitian baru menemukan mikroba yang menyebabkan bentuk paling umum dari jerawat datang dalam dua jenis: "buruk" yang menyebabkan berbagai jerawat dan tipe "baik" yang menjaga kulit agar tetap bersinar.

Temuan itu, dibahas dalam edisi 28 Februari di “Journal of Investigative Dermatology”, dapat menjelaskan mengapa hanya satu dari lima orang yang berjerawat (padahal kulit setiap orang mengandung bakteri jerawat).

"Kami berharap menerapkan temuan kami untuk mengembangkan strategi baru yang menghentikan jerawat sebelum mereka mulai tumbuh," ujar pemimpin peneliti Huiying Li dari David Geffen School of Medicine di UCLA.

Bakteri hidung
Dalam studi tersebut, Li dan koleganya mengumpulkan bakteri jerawat, yang disebut Propionibacterium acnes, dari hidung sekitar 100 relawan. Setengah responden berjerawat dan setengahnya lagi berkulit bersih. Bakteri Propionibacterium acnes berada jauh di dalam pori-pori kulit, kadang-kadang mereka mengganggu sistem kekebalan tubuh hingga menyebabkan peradangan dan menghasilkan benjolan merah yang kita sebut jerawat.

Dari sampel hidung, para peneliti menyusun genom dari 66 jenis bakteri Propionibacterium acnes. Mereka tertarik pada gen unik dari masing-masing varietas yang mungkin akan membedakan kulit bersih dan berjerawat.

"Dua jenis unik dari P. acnes muncul di kulit satu dari lima relawan yang berjerawat, tetapi jarang ada pada orang berkulit bersih," ujar Dr Noah Craft, ahli kulit dan direktur Center for Immunotherapeutics Research di LA BioMed di Harbor — UCLA Medical Center. Berikutnya datang kejutan lain: jenis ketiga sering muncul pada sukarelawan dengan kulit yang sehat, tetapi jarang pada mereka yang berjerawat.

"Kami menduga jenis ketiga mengandung mekanisme pertahanan alami yang memungkinkan untuk mengenali penyerang dan menghancurkan mereka sebelum mereka menginfeksi sel bakteri," ujar Li dalam sebuah pernyataan.

Membunuh jerawat
Para peneliti berpikir bahwa meningkatkan jenis P. acnes yang “baik” dalam tubuh, mungkin dalam bentuk krim, dapat menghentikan jerawat.

"Jenis P. acnes tersebut mungkin bisa melindungi kulit, seperti bakteri hidup dalam yoghurt yang membantu mempertahankan usus dari bakteri berbahaya," ujar Li. "Langkah selanjutnya adalah menyelidiki apakah krim probiotik dapat menghentikan bakteri jahat dari menyerang kulit dan mencegah jerawat sebelum mereka tumbuh."

Penelitian anti-jerawat lainnya telah menunjukkan virus jinak yang disebut bacteriophages yang memakan bakteri dan tidak memakan sel manusia mungkin adalah kuncinya. Pada tahun lalu para ilmuwan melaporkan di jurnal “mBio” mereka telah menemukan bacteriophages yang hidup pada kulit Anda, yang bisa secara efektif membunuh P. acnes.