Wednesday, 24 April 2013
Cara Menetaskan Telur
Ada beberapa jenis alat untuk menetaskan telur di antaranya:
Alat tetas dengan teknologi sekam dan sumber panas matahari;
Mesin tetas listrik dengan lampu bohlam sebagai alat pemanasnya;
Mesin tetas dengan menggunakan lampu minyak;
Mesin tetas dengan kawat nekelin;
Mesin tetas kombinasi dan
Mesin tetas otomatis.
Dengan
menggunakan mesin tetas, maka induk ayam kampung terus menerus dapat
menghasilkan telur, tanpa terpotong oleh masa mengerami selama 21 hari
dan juga tanpa terpotong waktunya untuk membesarkan anak-anak ayam
setidaknya untuk jangka waktu 30 – 45 hari.
Masing-masing jenis
alat mesin tersebut tentu berbeda cara membuatnya. Untuk mengetahui
lebih lanjut teknis pembuatan mesin tetas tersebut, Kami akan
mengupasnya di lain kesempatan.
Selain membuat sendiri, Anda juga
bisa membeli mesin tetas. Pilihlah mesin penetas telur yang baik dan
sesuai dengan kebutuhan. Mesin tetas yang baik adalah yang memiliki
prosentase penetasan yang tinggi, walaupun prosentase penetasan yang
tinggi tidak hanya dipengaruhi oleh mesin penetas saja, tetapi juga oleh
bibit yang baik, pemeliharaan dan lain-lain. Mesin penetas telur juga
harus disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhan penetasan telur hanya
100 butir per periode, tidak efektif kalau kita gunakan mesin penetas
berkapasitas 500 butir. Periksa dengan seksama kelengkapan mesin tetas
dan pastikan dapat beroperasi dengan baik dengan suhu dan kelembaban
yang tepat sebelum telur dimasukkan.
Suhu ideal ruang mesin tetas
pada kisaran 37-38 derajat Celcius, meski telur dapat menetas pada suhu
antara 36 sampai dengan 40 derajat celsius. Proses penetasannya,
pertama, pemasukan telur ke mesin tetas, dilakukan setelah dipastikan
mesin tetas benar-benar siap untuk dipergunakan, parameter kesiapan
mesin tetas adalah suhu sudah sesuai dengan standard, kelembaban udara
cukup ideal, tidak ada lubang yang akan mengurangi performa mesin tetas.
Sebelumnya mesin tetas telah disemprot dengan disinfectant terlebih
dahulu. Dan bersihkan telur-telur ayam dari berbagai macam kotoran.
Selama 3 hari pertama telur didiamkan dalam mesin tetas dan tidak usah
dibuka dan tidak dilakukan pembalikan telur. Cukup diamati suhu di dalam
ruangan, jika suhu sudah konstan di nilai ideal biarkan saja, jika
tidak perlu disesuaikan.
Setelah 3 hari sudah bisa dilihat
telur-telur yang memiliki benih atau tidak. Telur yang tidak memiliki
benih ayam perlu disortir karena tidak akan menetas, telur ini masih
bisa untuk dikonsumsi dan masih bisa dijual atau dijadikan makanan.
Memasuki hari keempat sampai hari ke 18, telur ayam sudah harus kita
bolak-balik sehari 2 sampai 4 kali, bahkan 6 kali, frekuansi pemutaran
telur akan berpengaruh pada daya tetas telur. Semakin sering akan
semakin baik.
Pada hari keempat tersebut telur perlu
diangin-anginkan dengan cara membuka tutup mesin penetas selama kurang
lebih 10 sampai dengan 15 menit. Proses mengangin-anginkan telur ini
perlu dilakukan setiap 3 sampai 4 hari sekali sampai hari ke 18. Dalam
masa pengeraman ini yang perlu diperhatikan selain suhu dijaga supaya
tetap konstan adalah kelembaban udara. Jika kelembaban dirasa kurang
bisa ditambahkan dengan menyemprotkan air hangat ke telur-telur. Pada
Penetasan telur ayam hal ini jarang perlu dilakukan.
Pada hari ke
18 telur sudah tidak perlu lagi dibolak-balik, diamkan dalam mesin
tetas, mesin tetas ditutup dan cukup dikontrol parameter suhu ruangan
dan kelembabannya. Setelah hari ke 21 telur ayam sudah menetas, bahkan
di hari ke 20 kemungkinan sudah ada yang menetas. Segera pindahkan
anakan ayam yang menetas ke ruangan lain agar tidak mengganggu telur
yang belum menetas. Tempat pemindahannya haruslah ruangan yang bersuhu
sama. Anak ayam yang baru menetas masih menggunakan energi dari makanan
cadangan dari telur, sedikit demi sedikit dilatih makan dengan
menaburkan makanan di bulu-bulunya.
---------------------------------------------------------------------------------
Jual mesin penetas telur kapasitas 540 ekor
Jual mesin penetas telur kapasitas 120 ekor