JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, mengimbau warga, terutama yang bermukim di wilayah pesisir selatan, agar tetap waspada karena ada potensi terjadi gempa susulan.
"Kami mengimbau masyarakat agar tenang, namun tetap waspada jika muncul gempa susulan," kata staf Humas Pemkab Pacitan, Purwo Sasongko meneruskan imbauan yang disampaikan Ex Officio BPBD Pacitan, Mulyono, Kamis.
Dijelaskan, meski belum ada laporan kerusakan atau korban, gempa skala sedang berkekuatan 5,5 skala Richter yang sempat mengguncang kawasan tersebut maupun sejumlah daerah sekitarnya sempat membuat warga berhamburan keluar rumah.
Laporan dari warga di Lingkungan Gantung dan Kota Pacitan, sebagian penduduk sempat berhamburan keluar dari rumah saat gempa tektonik yang berpusat di titik koordinat 8.89 Lintang Selatan (LS), 110.87 Bujur Timur (BT) atau 93 kilometer barat daya Kabupaten Pacitan dengan kedalaman 10 kilometer tersebut dirasakan mengguncang sekitar pukul 17:45:59 WIB.
Namun secara keseluruhan suasana di Kabupaten Pacitan sejauh ini relatif kondusif.
Demikian juga dengan respon warga di kawasan pesisir selatan Trenggalek, Tulungagung, dan Blitar.
Meski sejumlah warga mengaku merasakan getaran gempa selama kurang lebih lima detik, namun suasana lebaran hari pertama di empat daerah tersebut berlangsung normal atau tidak sampai terjadi kepanikan.
"Kalaupun ada yang berhamburan keluar rumah, itu respon wajar yang memang sudah biasa dilakukan warga setiap kali terjadi gempa," ujar Sudarminto, warga pesisir selatan Trenggalek wilayah Pantai Pasir Putih.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP), selain dirasakan di wilayah pesisir selatan Jatim, gempa bumi berkekuatan 5,5 SR itu juga terasa hingga wilayah Gunungkidul yang berjarak 105 kilomoter dan Yogyakarta yang berjarak 143 kilometer dari pusat gempa.
Titik episentrum gempa diidentifikasi berada di Samudera Hindia dengan titik koordinat 8.89 Lintang Selatan (LS), 110.87 Bujur Timur (BT), 93 kilometer barat daya Kabupaten Pacitan.
Gempa berkedalaman 10 kilometer itu terjadi akibat tumbukan dua lempeng bumi di kedalaman 10 kilometer, yakni bagian sisi dalam lempeng Eurasia dari subduksi atau pertemuan lempeng tektonik Hindia Australia dan Eurasia.
Posko BNPB telah mengkonfirmasi ke beberapa BPBD terkait gempa tersebut dan memastikan gempa dirasakan cukup keras selama lima (5) detik di Pacitan, Wonogiri, Ponorogo, dan Gunung Kidul.
Berdasarkan peta intensitas gempa, guncangan gempa dirasakan III-IV MMI di sekitar pesisir selatan Pacitan.
Sebelumnya pada hari yang sama, gempa tektonik dengan kekuatan 4.7 SR tercatat terjadi di wilayah Sumba Timur sekitar pukul 16:09:29 WIB.
Pusat gempa berada di darat 41 kilometer tenggara Sumba Timur Nusa Tenggara.
"Masyarakat kami imbau agar selalu waspada terkait ancaman gempa. BMKG dan BNPB selalu menginformasi kejadian gempa kepada masyarakat. Posko BNPB bahkan selalu bekerja 24 jam tujuh hari seminggu memantau bencana meski dalam suasana lebaran sekalipun," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.